Info Terbaru
recent

Kisah Mistis Nyata: Aku Datang Mencari Temanku

IDNPortal.com - Kisah nyata dan menakutkan ini dibagikan secara langsung oleh mantan karyawan yang pernah bekerja di sebuah perusahaan Wood Chip, Kalimantan Timur kepada IDNPortal pada hari Selasa 29 Maret 2016. Semua nama pelaku yang ada dalam cerita sengaja disamarkan berdasarkan permintaan Eris. Nama sumber juga kami samarkan demi menjaga privacy. Cerita lengkapnya simak dibawah ini.
kisah-mistis-nyata-aku-datang-mencari-temanku
Aku Datang Mencari Temanku via www.fyqyfz.com
Bekerja di sebuah perusahaan kayu tidaklah mudah. Saya sendiri mengakui hal tersebut. Kadang masuk malam atau masuk siang. Kalau sudah masuk malam kami harus bertarung dengan hembusan angin kencang dari laut dan kantuk yang luar biasa. Saya sendiri baru bergabung dengan perusahaan itu awal 2015 lalu.

Kerjaan kami cuma satu menarik kayu masuk ke penggilingan supaya menjadi chip (potongan kayu yang kecil-kecil). Area ini sangat berbahaya sekali sebab ada pisau penggilingan yang sangat tajam. Hanya menghitung detik maka pohon kayu yang besar-besar itu bisa jadi kecil sekali.

Ngeri sekali melihatnya tapi tuntutan ekonomi membuat kami tak punya pilihan lain. Dalam satu grup yang bertugas ada 14 orang yang bekerja dalam satu line mesin. Setiap dua orang melayani satu mesin, mulai dari pengupasan sampai masuk ke penggilingan. Semuanya dikerjakan secara bertahap.

Kalau datang kayu yang enak (mudah terpotong) biasanya kami sangat santai bekerja. Tidak jarang kami bisa istirahat tidur dua jam setelah semua kayu terpotong kecil-kecil.

Tapi tidak untuk malam itu, kami bekerja berat sekali karna kayu yang datang tidak seperti biasanya. Keras dan banyak kulit kayunya, sudah tidak bisa dihitung mesin pemotong sampai macet berkali-kali. Padahal kata teman pisau tersebut baru saja diganti dengan yang baru.

Jadinya beberapa orang harus datang ke mesin pengupasan untuk membantu kami. Saat itu kami tidak memiliki perasaan yang aneh dan berharap kayu-kayu itu segera terpotong dan kami bisa istirahat. Kalaupun tidak selesai juga tidak apa-apa karna esoknya masih ada grup lain yang akan mengerjakannya.

Sampai terdengar suara minta tolong dari mesin penggiling. Sontak saja kami berlari menuju tempat tersebut dan melihat Pak Darmi yang sudah sampai terlebih dahulu. Mukanya panik dan menghubungi pihak kantor dengan HT miliknya sedangkan di mesin penggilingan tubuh Pak Rodwan sudah hancur dan halus seperti daging cincang. Sudah tidak jelas mana yang kaki atau mana yang kepala.

Darah segar Pak Rodwan juga melumuri pisau penggiling dan ada yang bercampur dengan chip. Atas saran dari Pak Serpo (orang kantor) kami disuruh membersihkan daging Pak Rodwan dengan Skop sedangkan kayu-kayu yang bercampur darah diambil Pak Serpo untuk dikuburkan di belakang kantor.

Pagi pun datang dan kejadian itu menjadi buah bibir di semua karyawan baik level atas sampai yang bawah seperti kami ini. Dua hari kemudian datang utusan dari pemerintah kota dan memberi peringatan keras pada perusahaan tempat kami bekerja. Garis besar peringatan itu mengatakan kalau ada kejadian serupa lagi maka perusahaan akan ditutup dengan paksa.

Kata Pak Darmi, "Pak Rodwan kala itu jatuh terpeleset ketika berusaha memasukkan kayu ke penggilingan tapi naas dirinya malah ikut masuk ke penggilingan". Pak Darmi juga sudah berusaha untuk cepat menolong tapi sudah tidak keburu. Kalau diingat-ingat suara tubuh Pak Rodwan itu bunyinya kretak...kretak...kretak, persis seperti kayu sengon yang masuk ke penggilingan, Ujar Eris menirukan ucapan Pak Darmi.

Setelah itu arwah Pak Rodwan bergentayangan. Ada yang pernah melihatnya berdiri di dekat konveyor dengan wajahnya pucat serta penuh dengan darah mulai kepala sampai ujung kaki. Penampakkan wujudnya tidak cuma sekali tapi berkali-kaki. Kalau sudah siang aman-aman saja tapi saat malam suasana berubah 180 derajat, seram dan mencekam sekali. Banyak yang berkumpul di kantor atau di dekat Jetty supaya aman.

Gara-gara itu shift malam tidak berjalan dengan baik selama seminggu akibat penampakan hantu Pak Rodwan. Saya juga dan teman-teman pernah melihatnya dan Pak Rodwan berkata tengah mencari seorang teman.

"Waduh kalau diajak masih hidup sih oke-oke aja mas tapi kalau sudah wafat beda ceritanya", kata Eris.

"Kita juga tidak tahu siapa yang dicari, entah itu urusan hutang menghutang atau apalah. Daripada ambil resiko mending resign saja", ujarnya sambil menyalakan sepuntung rokok baru.

=======================================================
Bila anda ingin berbagi kisah nyata berbau mistis dan menyeramkan dengan kami silahkan kirimkan tulisan anda ke jipocorp@gmail.com
Diberdayakan oleh Blogger.