Info Terbaru
recent

Pernah Mendengar Suara Ledakan Saat Tidur? Ini Penjelasan Ilmiahnya

IDNPortal.com - Bagi yang pernah mendengar suara ledakan saat tidur dan tak tahu asalnya dari mana, coba baca dengan seksama penjelasan yang sudah kami rangkum berikut ini:
Pusing setelah sindrom kepala meledak (sumber gbr: Pixabay)
Pendahuluan

Siapa yang tidak merasa pusing ketika mendengar suara ledakan saat kita tengah asik tertidur atau baru mau akan mau tidur. Bahkan sangking kagetnya kita sampai menanyakan suara ledakan tersebut pada orang lain dan orang yang kita tanyakan malah tidak mendengar hal tersebut.

Padahal menurut kita yang sedang kebingungan dan jantung yang sedikit berdegup kencang, suara ledakan tersebut terdengar sangat dekat, keras layaknya suara bom dan terdengar nyata di telinga kita.

Terus karna tidak mendapat jawaban yang memuaskan kita malah menduga hal-hal yang tidak karuan. Kita malah beranggapan tengah mendapat serangan santet dari orang lain.

Mengenal Sindrom Kepala Meledak

Namun nyatanya hal tersebut bukanlah santet melainkan sindrom langka yang bernama Exploding Head Syndrome (EHS) atau kalau diterjemahkan ke Bahasa Indonesia menjadi Sindrom Kepala Meledak yang masuk dalam bentuk Parasomnia. Parasomnia merupakan hal-hal yang tak seharusnya masuk dalam siklus tidur. Lalu suara keras tersebut sebenarnya hanyalah halusinasi dan tidaklah nyata.

Gejala Sindrom Kepala Meledak

Siklus tidur yang tergangu karna EHS memang kerap kali terjadi pada saat kita mau akan tertidur atau bahkan di tengah tidur kita yang lelap dan terkadang disertai dengan hal lain seperti:
  1. Kilatan cahaya yang sangat terang dan cepat sekali
  2. Denyut jantung yang berdegup kecang
  3. Kecemasan, ketakutan, dan rasa tertekan yang amat sangat
  4. Otot yang berkedut
  5. Suara ledakan yang terdengar beberapa menit
  6. Rasa bingung karna baru pertama kali merasakannya
Penyebab Sindrom Kepala Meledak

Meski begitu kita tidak perlu kuatir berlebihan, karna menurut para ahli EHS memiliki beberapa kemungkinan penyebab yang bisa dijelaskan secara ilmiah seperti:
  1. Kejang parsial pada bagian lobus temporal otak
  2. Pergeseran bagian kecil dalam tuba eustachius di telinga tengah
  3. Stres atau kecemasan yang berlebihan
  4. Gangguan pada sistem saraf
Mengatasi Sindrom Kepala Meledak
Nah, untuk mengatasinya kita sangat disarankan oleh para dokter untuk melakukan hal-hal berikut demi mencegah kambuhnya atau munculnya sindrom kepala meledak, yaitu:
  1. Istirahat yang cukup 6 sampai 8 jam setiap hari
  2. Melakukan meditasi dan relaksasi
  3. Mengelola tingkat stres dengan baik
  4. Merilekskan tubuh dengan mandi air hangat sebelum tidur
  5. Tidak mengkonsumsi minuman beralkohol
  6. Menghentikan kebiasaan merokok
Jika semua langkah di atas sudah kita lakukan dan sindrom kepala meledak masih saja muncul, kita disarankan untuk melakukan pemeriksaan ke dokter guna mencari tahu pemicu utamanya.

Selain itu yang paling penting untuk kita pahami bersama adalah sindrom kepala meledak atau Exploding Head Syndrome (EHS) tidaklah berbahaya bagi keselamatan jiwa kita. Semoga dengan adanya artikel ini bisa membantu yah!
Diberdayakan oleh Blogger.