Info Terbaru
recent

Kena Cacar Api, Apa yang Harus Dilakukan?

IDNPortal.com - Penting sekali bagi kita untuk mengetahui cacar api atau cacar ular dan bagaimana cara mengobatinya jika terkena

Pendahuluan

Cacar api atau cacar ular merupakan penyakit yang ditimbulkan oleh serangan virus Varicella Zoster, suatu jenis virus yang sama yang menjadi penyebab cacar air. Jadi kalau ada penderita sudah pernah sembuh dari serangan cacar air, sebenarnya virus Varicella Zoster tersebut tidak hilang dari dalam tubuh kita, melainkan bersembunyi dalam sistem saraf kita.

Pasien dengan penderita cacar api (sumber: tinyurl.com/ssfgvv9)
Ketika antibodi kita sudah lemah maka virus Varicella Zoster dan akan muncul kembali menjadi cacar api. Walaupun penyakit ini tidak tidak berbahaya namun bagi penderita cacar api akan mengalami keluhan nyeri dan juga resiko terjadinya komplikasi serius.

Siapa yang Paling Rentan Terkena Cacar air?

Adapun orang-orang yang memiliki resiko yang paling rentan terkena cacar api adalah mereka yang:
  1. Berusia 50 tahun ke atas
  2. Memiliki masalah dengan antobodi atau kekebalan tubuh
  3. Melakukan transplatasi organ
  4. Sedang menderita kanker, dan AIDS
  5. Mengkonsumsi obat kortikosteroid dalam jangka waktu yang lama
Gejala Apa yang Paling Sering Muncul

Sedangkan gejala yang paling sering ditimbulkan sewaktu menderita cacar api adalah bintil berisi air di kulit dengan ciri-ciri:
  1. Bintil hanya muncul setempat
  2. Munculnya bintil seperti cacar air pada salah satu sisi tubuh entah itu kanan atau kiri
  3. Jaringan yang ada di sekitar bintil mengalami bengkak
  4. Bintil yang sudah berkembang menjadi luka lepuh
  5. Luka lepuh yang sudah pecah akan menjadi luka yang berkerak, kemudian menghilang secara perlahan
  6. Bintil yang muncul pada area mata bisa menggangu penglihatan
Tidak hanya itu bintil yang muncul memiliki rasa  yang nyeri seperti kaku, kesemutan dan sensasi terbakar. Rasa ini akan semakin parah kalau tersentuh oleh sesuatu dan baru akan sembuh jika bintil tersebut sudah menghilang. Selain itu rasa nyeri ini sudah mulai terlihat sejak 2-3 hari sebelum bintil tersebut muncul.

Sedangkan gejala lain yang biasa dirasakan oleh penderita selain bintil dan rasa nyeri mulai dari:
  1. Lemas
  2. Demam
  3. Sakit kepala
  4. Silau terhadap cahaya
Cara Mengobati dan Pencegahan Penyakit Cacar Api

Pengobatan cacar api sebaiknya dilakukan dari diri kita sendiri dengan cara sebagai berikut:
  1. Mengenakan pakain yang lembut, longgar, dan mudah menyerap keringat, supaya bintil tidak mudah pecah dan mengiritasi kulit
  2. Menutup binti agar tetap dalam kondisi kering dan bersih
  3. Sering mandi dengan air dingin guna meredakan rasa gatal, nyeri dan membersihkan cairan bintil yang mungkin telah pecah
  4. Mengkonsumsi multivitamin yang bisa meningkatkan daya tahan tubuh seperti Vitamin C dan E
  5. Mengkonsumsi minuman jahe atau kunyit dalam jumlah yang cukup
  6. Menggunakan ruangan dengan pendingin udara
  7. Tidur yang cukup dan makan makanan yang bergizi
  8. Minum obat pereda panas seperti paracetamol dan ibuprofen
Selain itu bagi penderita yang mengalami cacar air sangat disarankan untuk sering mencuci tangan, tidak menggaruk bintil, menutup luka yang sudah pecah agar cairan luka tidak menularkan virus tersebut pada orang lain, kemudian menghindari kontak langsung dan tidak langsung dengan ibu hamil, bayi, serta orang-orang yang mengalami masalah dengan kekebalan tubuh.

Lalu untuk obat antivirus yang biasa diresepkan oleh pihak medis biasanya acyclovir, famiciclovir, dan valacyclovir. Agar mendapatkan obat yang tepat sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan pihak dokter terlebih dahulu.

Apa Saja Resiko Komplikasi Jika Terkena Cacar air?
  1. Infeksi akibat bakteri yang masuk ke dalam luka akibat bintil yang sudah pecah
  2. Peradangan pada oto sehingga kekuatan otot menjadi lemah
  3. Jika bintil muncul di sekitar mata maka akan mengakibatkan peradangan pada sarat mata dan parahnya bisa mengakibatkan kebutaan
  4. Mengalami rasa nyeri yang berlangsung berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun meski bintil telah sembuh (bagi penderita yang sudah berusia 60 tahun ke atas)
Semoga dengan adanya artikel ini bisa membantu!

Sumber referensi: Alodokter (tinyurl.com/rm8kbsa)
Diberdayakan oleh Blogger.